Pemaknaan Maskulinitas Pria Metroseksual

Saraswati Hutani, Evelyn (2020) Pemaknaan Maskulinitas Pria Metroseksual. Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.

[img] Text
HALAMAN_AWAL.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (277kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB_I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (313kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB_II.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (523kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB_III.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (339kB) | Preview
[img] Text
BAB_IV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (672kB)
[img]
Preview
Text
BAB_V.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (270kB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (1MB)

Abstract

Metroseksual adalah pria yang sangat peduli terhadap penampilan dan rela menghabiskan waktu, biaya, serta tenaga pada aktivitas perawatan tubuh atau penunjang penampilan. Dengan gaya hidup yang dianut pria metroseksual yang cenderung hedonis dan urbanis penelitian ini berusaha mempelajari motif di balik tingkah laku pria metroseksual yang sangat berbeda dari maskulinitas tradisional dari sudut pandang Teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead dan konsep perbedaan dimensi budaya Masculine and Feminine Cultures Hofstede. Penelitian juga menggunakan pendekatan kualitiatif dengan metode penelitian Fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria metroseksual memandang maskulinitas adalah bertanggungjawab, independen, mengayomi, berkontribusi, lebih ekspresif, mempertahankan identitas diri dan tidak mengikuti kebudayaan maskulinitas patriarki yang desktruktif. Sedangkan dulu bagi mereka, pria maskulin haruslah kuat, tidak ekspresif atau terlalu diam, bertanggungjawab, berpenampilan apa adanya, berorientasi pada perspektif orang lain dan mengikuti kebudayaan maskulinitas patriarki. Makna maskulinitas bergeser karena tuntutan orang-orang di dunia kerja dalam berpenampilan menarik. Kemudian, mereka merasa nyaman dengan dirinya sehingga mempertahankan kebiasaan menjaga penampilan.

Item Type: Thesis (Bachelor Thesis)
Keywords: metroseksual, maskulinitas, penampilan, feminin, maskulinitas tradisional Doc ID: b6be418faac754518b122a8b03ce0138be6458f9
Subjects: 300 Social Sciences > 300 Social sciences, sociology and anthropology > 302 Social interaction, Interpersonal interaction > 302.2 Communication
Divisions: Faculty of Communication > Strategic Communication
SWORD Depositor: Administrator UMN Library
Depositing User: Administrator UMN Library
Date Deposited: 05 Dec 2020 03:08
Last Modified: 10 May 2023 01:08
URI: https://kc.umn.ac.id/id/eprint/13834

Actions (login required)

View Item View Item