Soekarno, Nadia Ayesha Mieke (2016) Strategi akomodasi komunikasi dan kompetensi antarbudaya dalam negosiasi diplomasi (Studi kasus tentang tki Walfrida di Malaysia). Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
Text
HALAMAN JUDUL.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (725kB) |
||
|
Text
BAB I.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (682kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (663kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (653kB) | Preview |
Abstract
Menjadi seorang diplomat harus bisa berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya atau bangsa, guna menghindari permasalahan ketika tidak mengetahui budaya yang berlaku di masing-masing negara lawan bicaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan yang dimiliki negosiator Indonesia ketika menyelesaikan kasus TKI di Malaysia, kompetensi antarbudaya dalam diplomasi yang dimiliki negosiator, serta strategi negosiasi antarbudaya dalam diplomasi dan cara beradaptasi yang diterapkan oleh kedua negosiator tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan paradigma post-positivisme dengan metode penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan Teori Akomodasi Komunikasi guna mengetahui model adaptasi seperti apa yang digunakan negosiator Indonesia ketika berkomunikasi dengan Malaysia, seperti penggunaan bahasa Inggris atau Melayu, serta menghormati hukum atau budaya Malaysia. Dalam hubungan antar negara, seorang diplomat dituntut untuk memiliki cara beradaptasi (konvergensi, divergensi, atau akomodasi berlebihan), kompetensi antarbudaya dalam diplomasi, dan strategi negosiasi dalam diplomasi. Namun, kedua negosiator tidak selamanya beradaptasi mengikuti pola pikir ataupun perilaku sesuai dengan Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teori Akomodasi Komunikasi antarbudaya dalam negosiasi diplomasi tidak berdiri sendiri. Model ini juga perlu didukung oleh kompetensi antarbudaya dalam diplomasi dan strategi negosiasi antarbudaya dalam diplomasi. Kompetensi antarbudaya yang dimiliki negosiator meliputi cara membangun hubungan, mengetahui budaya dan aturan di Malaysia, serta memiliki pengalaman atau pelatihan di Malaysia. Sedangkan, strategi negosiasi yang digunakan adalah menghormati hukum di Malaysia, mengetahui cara berkomunikasi dengan para pihak yang terkait, mengetahui dan melaksanaan penyelesaian kasus, serta memiliki dokumen tertulis atau tidak tertulis. Untuk mendapatkan komunikasi yang efektif dalam persoalan negosiasi, nyatanya tidak membutuhkan semua aspek dalam teori akomodasi komunikasi antarbudaya, kompetensi antarbudaya dalam diplomasi, dan strategi negosiasi antarbudaya dalam negosiasi.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Subjects: | 100 Philosophy and Psychology > 170 Ethics > 172 Political ethics (Incl. international relations) 300 Social Sciences > 300 Social sciences, sociology and anthropology > 303 Social Processes (Incl. Cultural Exchange, Conflict Resolution) |
Divisions: | Faculty of Communication > Digital Journalism |
Depositing User: | Administrator UMN Library |
Date Deposited: | 07 Jun 2017 01:40 |
Last Modified: | 24 Nov 2022 06:08 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/184 |
Actions (login required)
View Item |