Tirta, Amanda (2022) Co-cultural Communication Penyandang Disabilitas Tuli dalam Rumah Ibadah. Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
|
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (712kB) | Preview |
|
|
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (247kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_I.pdf Download (260kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_II.pdf Download (813kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_III.pdf Download (319kB) | Preview |
|
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
PDF
BAB_V.pdf Download (252kB) | Preview |
|
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Indonesia merupakan negara berideologi Pancasila yang menjunjung tinggi nilai keagamaan. Adapun praktik keagamaan tersebut tidak bisa terlepas dari proses komunikasi. Melihat kehadiran penyandang disabilitas Tuli yang memiliki media komunikasi berbeda, bersamaan dengan keadaan rumah ibadah yang dirancang untuk kelompok dominan (non-disabilitas) menyebabkan adanya ketimpangan dalam proses komunikasi di dalam rumah ibadah. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi dalam rumah ibadah dapat inklusif bagi penyandang disabilitas Tuli dan bagaimana penyandang disabilitas Tuli melakukan adaptasi komunikasi selama beribadah di rumah ibadah. Dalam memenuhi tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan teori Komunikasi Budaya Pendamping (Co-cultural Communication), konsep Inklusi, dan Aksesibilitas. Penelitian bersifat kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivis dan metode penelitian studi kasus. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan penyandang disabilitas Tuli dari agama Kristen, Budha, Katolik, dan Islam. Hasil penelitian menunjukkan rumah ibadah masih inklusif pada penerimaan saja tanpa usaha menciptakan kesetaraan komunikasi sehingga untuk menciptakan rumah ibadah yang inklusif dibutuhkan penyediaan aksesibilitas berupa Juru Bahasa Isyarat atau teks juga tanda lampu selama proses ibadah, selain itu perlunya edukasi mengenai budaya Tuli kepada seluruh anggota rumah ibadah agar tercipta kehidupan sosial yang inklusif dengan pembentukan forum diskusi. Dalam melakukan adaptasi komunikasi, masing-masing penyandang disabilitas Tuli memiliki pengalaman melakukan adaptasi komunikasi untuk mencapai asimilasi, akomodasi, dan separasi dengan cara yang berbeda-beda bergantung pada faktor pendukung masing-masing dalam kurun waktu yang beragam pula. Namun, pada umumnya mereka sangat sering memilih untuk melakukan adaptasi komunikasi secara non-asertif berupa censoring self, increasing visibility, dan avoiding serta akomodasi asertif berupa communicating self.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Keywords: | Komunikasi Budaya Pendamping, Aksesibilitas, Inklusif, Tuli. |
Subjects: | 300 Social Sciences > 300 Social sciences, sociology and anthropology > 302 Social interaction, Interpersonal interaction > 302.2 Communication 300 Social Sciences > 360 Social problems and social services > 361 Social Problems and Services (Inc. People with Mental Illness, Physical Disabilities) |
Divisions: | Faculty of Communication > Strategic Communication |
SWORD Depositor: | Administrator UMN Library |
Depositing User: | Administrator UMN Library |
Date Deposited: | 20 Jul 2022 03:59 |
Last Modified: | 11 May 2023 07:32 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/22052 |
Actions (login required)
View Item |