Buku Foto: "Amor ing Acintya"

Salsabilla Putri, Rindi (2022) Buku Foto: "Amor ing Acintya". Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.

[img]
Preview
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (604kB) | Preview
[img]
Preview
PDF
BAB_I.pdf

Download (651kB) | Preview
[img]
Preview
PDF
BAB_II.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
PDF
BAB_III.pdf

Download (771kB) | Preview
[img] PDF
BAB_IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img]
Preview
PDF
BAB_V.pdf

Download (600kB) | Preview
[img] PDF
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Ngaben adalah upacara kematian yang dilaksanakan oleh umat Hindu Nusantara. Dalam pelaksanaannya, Ngaben memiliki tujuan untuk menghancurkan unsur Panca Mahabhuta agar Atman dapat mencapai tujuan dari kehidupan setelah kematian, yaitu Samsara hingga Moksa. Pada pelaksanaannya, upacara Ngaben berlangsung selama tiga hingga tujuh hari dengan melibatkan massa, tetapi saat pandemi COVID-19, Ngaben tidak dapat dilaksanakan guna mencegah penyebaran virus akibat kerumunan massa. Sebagai solusi, Pemerintah Provinsi Bali menetapkan kremasi sebagai alternatif pelaksanaan Ngaben, khususnya bagi jenazah COVID-19. Namun, pelaksanaan kremasi ternyata sudah menjadi problematik bagi sebagian besar masyarakat Bali sejak lama. Hal tersebut terjadi karena adanya kekhawatiran jika pelaksanaan kremasi akan menghilangkan adat istiadat dan gotong royong yang telah dipertahankan. Selain itu, terdapat sejumlah stigma yang melekat pada seseorang yang dikremasi ketika meninggal. Melalui konsep foto jurnalistik, foto cerita, foto features, dan nilai berita human interest, buku foto Amor ing Acintya menampilkan 136 foto yang terdiri atas proses pelaksanaan Ngaben, bentuk adaptasi kegiatan adat istiadat masyarakat Bali selama COVID-19, dan upacara kremasi di Krematorium Sagraha Mandrakantha Santhi sebagai alternatif dari pelaksanaan upacara Ngaben bagi jenazah COVID-19. Buku foto ini bertujuan untuk menyampaikan bahwa kremasi adalah solusi alternatif Ngaben yang tepat dalam penanganan jenazah COVID-19 dan tidak merusak tatanan masyarakat. Sebab, pelaksanaan Ngaben di setra adat tetap harus diutamakan (Karsana, wawancara, 8 April 2022). Terlebih, proses kremasi juga tetap melaksanakan rangkaian upacara pengabenan berdasarkan tuntunan Ngaben dalam Lontar Yama Purwana Tattwa. Dengan demikian, pelaksanaan kremasi di krematorium tidak akan mengurangi atau menghilangkan proses perjalanan Atman untuk mencapai Samsara hingga Moksa.

Item Type: Thesis (Bachelor Thesis)
Keywords: COVID-19, Hindu Nusantara, Jenazah, Kremasi, Krematorium Sagraha Mandrakantha Santhi Klaster: Reporting-Based Project Sub-klaster: Photo Journalism (Buku foto) x Buku Foto: "Amor ing Acintya", Rindi Salsabilla Putri, Universitas Multimedia Nusantara
Subjects: 000 Computer Science, Information and General Works > 090 Manuscripts and Rare Books > 096 Books notable for illustrations
700 Arts and Recreation > 770 Photography, Computer Art, Film, Video > 779 Photographs
Divisions: Faculty of Communication > Digital Journalism
SWORD Depositor: Administrator UMN Library
Depositing User: Administrator UMN Library
Date Deposited: 20 Jul 2022 04:04
Last Modified: 20 Jun 2023 00:43
URI: https://kc.umn.ac.id/id/eprint/22114

Actions (login required)

View Item View Item