Yunita Tjondronegoro, Irena (2023) Peran Kompetensi Antarbudaya dalam Mengatasi Culture Shock pada Intercultural Friendship (Studi Kasus Pelajar Indonesia yang Kembali dari Australia). Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
|
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_I.pdf Download (266kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_II.pdf Download (351kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_III.pdf Download (220kB) | Preview |
|
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (810kB) |
||
|
PDF
BAB_V.pdf Download (122kB) | Preview |
|
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Pelajar Indonesia yang studi di luar negeri harus memasuki situasi baru dan beradaptasi dalam masyarakat multikultural, salah satunya dalam hubungan pertemanan antarbudaya. Setelah adaptasi berhasil dilakukan, pengaruh budaya baru membuat kesulitan menyesuaikan diri kembali dengan budaya asli ketika pulang ke negara asal. Kompetensi antarbudaya menjadi hal yang harus dimiliki untuk menentukan keberhasilan dalam menangani krisis, fase adaptasi, dan masalah krisis identitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penyebab dan tahap- tahap gegar budaya yang dialami oleh pelajar Indonesia yang kembali dari Australia, serta peran kompetensi antarbudaya yang dimiliki untuk mengatasi culture shock dalam intercultural friendship. Konsep yang digunakan adalah W- curve Adaptation Model oleh Gullahorn & Gullahorn, kompetensi antarbudaya oleh Deardorff, dimensi budaya oleh Hofstede dan intercultural friendship oleh Martin & Nakayama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode studi kasus, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara kepada 6 pelajar Indonesia yang studi ke Australia dan berpengalaman pulang ke Indonesia. Ditemukan bahwa penyebab gegar budaya adalah sikap individualistik, pengalaman etnosentrisme dan rasisme, gaya hidup royal, rutinitas berpesta dan bersenang-senang ala orang Australia. Dalam tahapan gegar budaya, culture shock di tempat baru dan reverse culture shock di negara asal belum tentu dialami semua pelajar Indonesia karena masing-masing memiliki latar belakang budaya, kepribadian, dan kompetensi antarbudaya yang berbeda. Kompetensi yang kurang dikuasai adalah dari segi kesadaran sosiolinguistik, kemampuan mendengarkan dan sikap keingintahuan. Pelajar Indonesia yang lebih banyak menguasai kompetensi antarbudaya dapat melewati masalah-masalah perbedaan budaya dengan cepat dan mudah, sedangkan partisipan yang kurang menguasai kompetensi antarbudaya cenderung sulit beradaptasi dan mengalami masa-masa krisis lebih lama.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Keywords: | culture shock, kompetensi antarbudaya, intercultural friendship, dimensi budaya |
Subjects: | ?? HD30 ?? |
Divisions: | Faculty of Communication > Strategic Communication |
SWORD Depositor: | Administrator UMN Library |
Depositing User: | Administrator UMN Library |
Date Deposited: | 10 Jul 2023 09:47 |
Last Modified: | 10 Jul 2023 10:47 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/25938 |
Actions (login required)
View Item |