Patrick, Aaron (2022) Produksi Digital Videography “Abu-Abu Regulasi Subscription Video on Demand Tontonan Remaja”. Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
Text
HALAMAN_AWAL.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (7MB) |
|
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB) |
|
Text
BAB_I.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (5MB) |
|
Text
BAB_II.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (13MB) |
|
Text
BAB_III.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (9MB) |
|
Text
BAB_V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB_IV.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (24MB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB) |
Abstract
Subscription Video on Demand (SVOD) dapat diakses siapa saja kapan saja dan di mana saja, tanpa terkecuali anak muda dengan usia 13 sampai dengan 16 tahun. SVOD menawarkan peluang akses hiburan yang menyenangkan, mudah, dan sederhana dalam akses, namun secara bersamaan terdapat potensi babaya karena nyatanya tidak ada regulasi dalam SVOD tersebut. Data hasil survei oleh Jakpay menunjukkan sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk menonton video/film daripada melihat tayangan TV nasional untuk mengisi waktu luang. Skor yang didapatkan dari streaming on demand platform yakni 4,24 (Youtube) dan 4, 13 (SVOD), sedangkan skor dari TV nasional hanya mencapai 3,76. SVOD yang dimaksud penulis sebagai target penelitian ini merupakan Netflix, Viu, dan Disney Hotstar. Menurut data dari FIPP terkait jumlah pelanggan video streaming berbayar pada tahun 2020, menunjukkan bahwa pengguna Netflix mencapai 195, 2 juta pelanggan, Amazon Prime mencapai 150 juta pelanggan, dan Disney Hotstar kurang dari 100 juta pelanggan. Layanan streaming ini tidak memiliki tontonan yang sesuai serta regulasi yang mengatur pengguna usia remaja. Penulis hendak mendokumentasikan fenomena SVOD yang tidak memiliki regulasi yang mengatur pengguna 13 sampai 16 tahun. Metode yang digunakan adalah metode etnografi di mana peneliti hidup berdampingan dengan anak muda berusia 13 hingga 16 tahun yang menjadi target. Pelaporan video ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan tentang problematika Abu-abu Regulasi Subscription Video on Demand Tontonan Remaja.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Keywords: | Subscription Video on demand, Regulasi, Remaja, Pelaporan Video |
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 770 Photography, Computer Art, Film, Video > 770 Photography, Computer Art, Cinematography, Videography, Film, Movie |
Divisions: | Faculty of Communication > Digital Journalism |
SWORD Depositor: | Administrator UMN Library |
Depositing User: | Administrator UMN Library |
Date Deposited: | 19 Mar 2024 06:19 |
Last Modified: | 19 Mar 2024 06:26 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/28087 |
Actions (login required)
View Item |