Lakipadada Nabasa, Stefan (2024) Pentingnya Keamanan Siber dalam melindungi Data Geospasial di Indonesia. Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (3MB) |
|
PDF
BAB_I.pdf Download (209kB) |
|
PDF
BAB_II.pdf Download (7MB) |
|
PDF
BAB_III.pdf Download (384kB) |
|
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (426kB) |
|
PDF
BAB_V.pdf Download (211kB) |
|
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (211kB) |
|
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
Abstract
Latar Belakang Keamanan siber di Indonesia masih sangat rendah. Di antara negara anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) saja, Indonesia menduduki peringkat ke-5 setelah Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Keamanan siber juga menjadi krusial dalam proses pengambilan, penyimpanan dan pengelolaan data geospasial. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan mewawancarai pakar, akademisi, dan praktisi bisnis, sementara metode kuantitatif dilakukan melalui survei/kuesioner ke 50 mahasiswa Teknologi Informatika, pakar, dan kalangan publik. Teori yang digunakan terutama Teori Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) dan kerangka kerja the International Organization for Standardization/International Electrotechnical Commission (ISO/IEC) 27001 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) serta memelihara komitment kepatuhan di tahun tahun berikutnya. Hasil Penelitian menunjukkan 78% responden menyatakan tingkat kesadaran publik mengenai pentingnya keamanan siber masih rendah, 75% menyatakan kepatuhan terhadap ISO 27001 tidak dilakukan secara konsisten, 70% menyarankan penggunaan software antivirus/firewall dalam pencegahan dan mitigasi serangan siber; 68% merekomendasikan penerapan Zero Trust framework, 54% responden cenderung untuk menggunakan pusat data lokal, 70% menyarankan penggunaan penyedia penyimpanan cloud terpercaya, dan 88% merekomendasikan pembaruan sistem secara reguler. Sementara pengamanan data geospasial dapat dilakukan melalui enkripsi data dan tanda tangan digital 76% dan image coding 70%. Uji validitas kuesioner dan data menunjukkan bahwa rhitung (1; 0.62; 0.83; 0.78; 0.63; 0.85; 0.72; 0.84; 0.67; 0.57; 0.76; 0.85; 0.77) lebih besar daripada rtabel (0.24), yang berarti seluruhnya valid. Sementara uji reliabilitasnya menunjukkan nilai Cronbach (1; 0.85; 0.89) yang berarti memiliki reliabilitas tinggi. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan pentingnya mengamankan data geospasial dari serangan siber mengingat nilai strategis, politis, geografis, dan nilai bisnis dari data geospasial. Mitigasi keamanan data geospasial dilakukan dengan beberapa cara secara mandiri maupun bertingkat, yaitu; enkripsi data, tanda tangan digital, dan image coding, berupa watermark dan steganografi.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Keywords: | cybersecurity, cloud, data center, e-signature, geospasial, image coding, secured system, steganography, watermark, zero-trust. |
Subjects: | ?? T58.5-58.64 ?? |
Divisions: | Faculty of Engineering & Informatics > Informatics |
SWORD Depositor: | Administrator UMN Library |
Depositing User: | Administrator UMN Library |
Date Deposited: | 06 Nov 2024 02:56 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 02:56 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/32284 |
Actions (login required)
View Item |