Analisis Resepsi Konsumen Gen Z terkait Konten De-influencing Fashion @faarsyazz di TikTok

Ghania Aqila Humayra, Ammara (2025) Analisis Resepsi Konsumen Gen Z terkait Konten De-influencing Fashion @faarsyazz di TikTok. Bachelor Thesis, Universitas Multimedia Nusantara.

[img] PDF
HALAMAN_AWAL.pdf

Download (1MB)
[img] PDF
BAB_I.pdf

Download (1MB)
[img] PDF
BAB_II.pdf

Download (1MB)
[img] PDF
BAB_III.pdf

Download (582kB)
[img] PDF
BAB_IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] PDF
BAB_V.pdf

Download (571kB)
[img] PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (630kB)
[img] PDF
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Strategi pemasaran fashion menggunakan influencer berlebih akibat dorongan isu fast fashion menimbulkan dampak overconsumption. Kini, influencer mulai menyuarakan perlawanan untuk mendorong pembelian yang lebih bertanggung jawab dengan membuat konten de-influencing, salah satunya @faarsyazz. Tren konten de-influencing ramai ditonton oleh kalangan Generasi Z perempuan sebagai target utama dari kebanyakan merek fashion Indonesia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana pemaknaan konsumen Generasi Z perempuan yang beragam terhadap konten de-influencing fashion milik @faarsyazz di TikTok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif yang dianalisis dengan teori resepsi milik Stuart Hall (2018) menggunakan teknik wawancara. Keenam informan mengemukakan bahwa pemaknaan mereka terbagi dalam posisi dominant-hegemonic, negotiated dan oppositional. Informan dengan posisi dominant-hegemonic menerima keseluruhan pesan karena kesesuaian nilai dan pengalaman pribadi. Mereka yang berada pada posisi negotiated menyetujui sebagian pesan, tetapi menyesuaikannya dengan preferensi gaya, nilai keagamaan, lingkungan ekonomi, dan pandangan mengenai konstruksi sosial. Sementara itu, posisi oppositional muncul karena informan menolak implementasi pesan pada kehidupan pribadi akibat faktor gaya hidup, kebutuhan personal, serta ketertarikan terhadap tren dan fashion items tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten de-influencing fashion mampu membangun kesadaran sebagian besar informan terkait isu keberlanjutan dan mendorong perubahan perilaku konsumsi yang lebih selektif.

Item Type: Thesis (Bachelor Thesis)
Creators: Ghania Aqila Humayra, Ammara (00000063527)
Contributors: Juliadi, Rismi
Keywords: de-influencing, fast fashion, influencer marketing, konsumsi berlebih, media sosial
Subjects: 300 Social Sciences
Divisions: Faculty of Communication > Strategic Communication
Date Deposited: 10 Sep 2025 06:53
URI: https://kc.umn.ac.id/id/eprint/40516

Actions (login required)

View Item View Item