Phylicia Subagio, Phoebe (2022) Pemaknaan Catcalling sebagai Pelecehan Seksual Verbal pada Perempuan Dewasa Tengah dengan Status Sosial Ekonomi Menengah Ke bawah. Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
|
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (240kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_I.pdf Download (244kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_II.pdf Download (265kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_III.pdf Download (180kB) | Preview |
|
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB) |
||
|
PDF
BAB_V.pdf Download (85kB) | Preview |
|
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Catcalling merupakan pelecehan seksual yang berada pada piramida rape culture. Catcalling dapat berbentuk verbal dan non verbal. Berdasarkan laporan, sebanyak 2.130 responden mengalami pelecehan dalam bentuk siulan, komentar seksual, main mata, diklakson dan disentuh. Hal tersebut juga dilakukan di ruang publik oleh orang asing. Catcalling menjadi sebuah fenomena yang dinormalisasi oleh masyarakat bahkan dianggap sebagai sebuah pujian dan candaan. Hal tersebut terjadi karena Indonesia menerapkan budaya patriarki yang mengunggulkan laki-laki. Laki-laki dianggap mempunyai kekuasaan dan berhak untuk menindas perempuan. Masyarakat patriarki memandang perempuan sebagai penyebab catcalling melalui pakaian yang dikenakan. Perilaku catcalling terjadi tanpa memandang usia, kelas sosial, dan ras. Berdasarkan laporan Kemenpppa terdapat 26.7% korban dengan usia 25-44 dan 5.1% berusia 45-59. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pemaknaan catcalling perempuan dewasa tengah dengan status sosial ekonomi menengah ke bawah dan melihat apakah pakaian menjadi penyebab catcalling. Konsep yang digunakan adalah budaya patriarki, catcalling dan proses komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode Interpretative psychological analysis (IPA). Paradigma penelitian adalah konstuktivis, pendekatan kualitatif, dan bersifat deskriptif. Pengumplan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan mengalami catcalling dengan frekuensi cukup sering. Catcalling juga dimaknai secara negatif dan berdampak pada konsep diri. Keisengan laki-laki dianggap sebagai penyebab catcalling. Strategi utama yang dilakukan adalah diam dan menjauh. Dapat disimpulkan bahwa perempuan memaknai perilaku catcalling secara negatif karena statusnya yang sudah berkeluarga dan timbulnya perasaan tidak nyaman terlepas dari status sosial ekonomi menengah ke bawah. Pakaian juga bukanlah penyebab utama seseorang menerima catcalling.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Keywords: | catcalling, budaya patriarki, komunikasi verbal, dan pelecehan seksual |
Subjects: | 300 Social Sciences > 300 Social sciences, sociology and anthropology > 302 Social interaction, Interpersonal interaction > 302.2 Communication |
Divisions: | Faculty of Communication > Strategic Communication |
SWORD Depositor: | Administrator UMN Library |
Depositing User: | Administrator UMN Library |
Date Deposited: | 20 Jul 2022 03:56 |
Last Modified: | 28 Apr 2023 08:51 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/22010 |
Actions (login required)
View Item |