Fronika, Paula (2022) Perancangan kampanye sosial mengenai sexual comment oleh remaja di media sosial. Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
|
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (357kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_I.pdf Download (373kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
|
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
PDF
BAB_V.pdf Download (359kB) | Preview |
|
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Gelombang Korea atau biasa disebut dengan Hallyu merupakan sebuah budaya asal Korea Selatan yang terdiri dari K-pop dan K-drama. Budaya K- pop sendiri semakin banyak digemari oleh anak-anak dan remaja. Dalam aktivitasnya fan K-Pop membentuk sebuah grup penggemar yang disebut fandom berisikan fan di seluruh belahan dunia. Menurut KBBI, fan atau penggemar dapar diartikan dengan seseorang yang tertarik atau menyukai suatu hal dengan loyal. Bisa juga dikatakan fan seseorang yang suka sekali kepada public figure atau selebriti, atau lainnya. Media sosial merupakan sebuah media sosialisasi tempat dimana dua orang atau lebih dapat berinteraksi dan saling berkomunikasi dalam jarak jauh sekalipun. Media tersebut bisa bersifat anonim ataupun tidak, pengguna dapat menyebutkan identitasnya tetapi bisa juga tidak menyebut identitas aslinya. Media sosial sangat menyuburkan berkomentar secara bebas tanpa identitas asli dari pengguna. Faktanya, sejak beberapa tahun terakhir marak terjadi kasus sexual comments yang dilontarkan oleh sekelompok fan kepada idolanya melalui media sosial.meskipun ada pro dan kontra terkait dengan sexual comments dari fan kepada idolanya, perilaku negatif ini terus meningkat di berbagai media sosial dan semakin banyak penggemar yang mendukung pelaku seksual. Apabila berlanjut, hal ini akan berdampak buruk bagi penggemar yang masih di bawah umur dan sexual comments akan dianggap wajar di media sosial. Hal ini juga dapat membuat para K-pop idol merasa tidak nyaman dan mengalami masa sulit karena kurangnya kesadaran akan batasan sebagai seorang fan.Metodologi pengumpulan data yang digunakan di dalam perancangan tugas akhir ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Penulis melakukan wawancara dengan satu pemilik fanbase K-pop besar di Twitter untuk mengetahui sudut pandang dari pemilik fanbase terhadap fan yang sering melontarkan komentar seksual terhadap K-pop idol. Kesimpulan dari wawancara yang sudah dilaksanakan, penggemar K-pop tidak mengetahui batasannya terhadap K-pop idol dan kurang adanya awareness terhadap isu sexual comments. Faktor yang dapat diidentifikasikan adalah kurangnya pengetahuan mengenai sexual comments dan penyalahgunaan media sosial ke hal negatif.
Actions (login required)
View Item |