Komunikasi Krisis Kementerian Hukum dan HAM pada Kasus Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang (Analisis Isi Menggunakan Situational Crisis Communication Theory)

Steven, Yansen (2022) Komunikasi Krisis Kementerian Hukum dan HAM pada Kasus Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang (Analisis Isi Menggunakan Situational Crisis Communication Theory). Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.

[img]
Preview
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (670kB) | Preview
[img]
Preview
PDF
BAB_I.pdf

Download (679kB) | Preview
[img]
Preview
PDF
BAB_II.pdf

Download (671kB) | Preview
[img]
Preview
PDF
BAB_III.pdf

Download (641kB) | Preview
[img] PDF
BAB_IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (794kB)
[img]
Preview
PDF
BAB_V.pdf

Download (526kB) | Preview
[img] PDF
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Latar Belakang penelitian ini adalah kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang terjadi pada hari Rabu, 8 September 2021 pukul 01.45 WIB. Kebakaran tersebut merenggut 49 nyawa. Kementerian Hukum dan HAM dinilai bertanggung jawab serta Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dituntut untuk mundur dari jabatannya karena dianggap tidak mampu mengemban tugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atribusi tanggung jawab krisis, strategi respon krisis, serta kesesuaian respon krisis dengan rekomendasi respon krisis pada teori Situational Crisis Communication Theory. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Situational Crisis Communication Theory. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi konten kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribusi tanggung jawab krisis Kementerian Hukum dan HAM ada pada level tertinggi yaitu strong attributions karena tipe krisis Kementerian Hukum dan HAM adalah Intentional Cluster serta secara crisis history, Kementerian Hukum dan HAM pernah mengalami kejadian serupa. Penelitian ini tidak dapat mengetahui atribusi tanggung jawab krisis Kementerian Hukum dan HAM lewat prior relational reputation karena kurangnya data. Strategi respon krisis yang paling banyak diterapkan Kementerian Hukum dan HAM adalah Excuse dan Justification (Diminish Strategies) serta Ingratiation (Bolstering Strategies). Strategi tersebut tidak sesuai dengan rekomendasi SCCT karena organisasi dengan atribusi krisis yang tinggi sebaiknya fokus menggunakan strategi Rebuild. Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi respon krisis yang diterapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM kurang sesuai dengan rekomendasi respon krisis dalam teori Situational Crisis Communication Theory.

Item Type: Thesis (Bachelor Thesis)
Keywords: Kebakaran Lapas, Kementerian Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Situational Crisis Communication Theory.
Subjects: 300 Social Sciences > 300 Social sciences, sociology and anthropology > 302 Social interaction, Interpersonal interaction > 302.2 Communication
300 Social Sciences > 340 Law > 340 Law
Divisions: Faculty of Communication > Strategic Communication
SWORD Depositor: Administrator UMN Library
Depositing User: Administrator UMN Library
Date Deposited: 11 Mar 2023 09:00
Last Modified: 10 May 2023 08:50
URI: https://kc.umn.ac.id/id/eprint/23811

Actions (login required)

View Item View Item