Alfianti, Vina (2023) Strategi Manajemen Konflik pada Pasangan Berbeda Budaya (Studi Kasus pada Pasangan Campuran Indonesia-Belanda). Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
|
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_I.pdf Download (445kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_III.pdf Download (506kB) | Preview |
|
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
PDF
BAB_V.pdf Download (262kB) | Preview |
|
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Pernikahan antarbudaya merupakan salah satu bentuk komunikasi antarbudaya yang nyata terjadi di dalam kehidupan. Perbedaan budaya yang signifikan dapat menciptakan konflik hingga pada akhirnya perkawinan tidak bertahan lama dan terjadi perceraian, karena adanya pandangan dan persepsi yang berbeda terhadap budaya yang di anut. Dibutuhkan adanya strategi manajemen konflik untuk mencegah terjadinya perceraian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan komunikasi apa saja yang terjadi di dalam pernikahan antar budaya, apa penyebab konflik dalam pernikahan antarbudaya, serta untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen konflik pada intercultural marriage. Penelitian ini menggunakan teori face negotiation dan konsep intercultural communication, intercultural marriage, serta conflict management. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengendalikan konflik, individu dari budaya individualistik dan kolektivistik memiliki cara yang berbeda. Individu dengan budaya individualistik, cenderung menyelesaikan konflik dengan model manajemen konflik integrating (problem solving), di mana penyelesaian konflik dilakukan secara langsung dan hanya menyelesaikannya dengan pihak yang berkonflik saja. Sesorang dengan budaya individualistik lebih terbiasa untuk menyampaikan pesan secara langsung. Sedangkan pasangan dari Indonesia yang memiliki budaya kolektivistik, seringkali lebih memilih untuk menggunakan model manajemen konflik avoiding (withdrawing) di mana seorang individu menghindari konflik agar tetap terjadi keharmonisan di dalam hubungan.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Keywords: | manajemen konflik, komunikasi antarbudaya, pernikahan antarbudaya, face negotiation theory |
Subjects: | ?? HD30 ?? |
Divisions: | Faculty of Communication > Strategic Communication |
SWORD Depositor: | Administrator UMN Library |
Depositing User: | Administrator UMN Library |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 09:56 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 10:56 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/26364 |
Actions (login required)
View Item |