Ramadita, Aura (2025) Cancel Culture dalam Komunitas Fandom: Analisis Interaksi "BRIIZE INDONESIA" di Grup WhatsApp Terkait Kasus Seunghan. Bachelor Thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
![]() |
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (1MB) |
![]() |
PDF
BAB_I.pdf Download (674kB) |
![]() |
PDF
BAB_II.pdf Download (532kB) |
![]() |
PDF
BAB_III.pdf Download (438kB) |
![]() |
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
![]() |
PDF
BAB_V.pdf Download (260kB) |
![]() |
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (393kB) |
![]() |
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Fenomena cancel culture terhadap idol K-Pop telah menjadi hal yang biasa terjadi dan dilakukan para penggemar ketika idol melakukan kesalahan atau terlibat skandal. Salah satu contoh dari fenomena ini adalah kasus Seunghan, anggota dari RIIZE yang memutuskan mengundurkan diri dari grup dan akan memulai debut sebagai solois setelah mengalami cyberbullying akibat foto dan videonya sebelum debut tersebar di media sosial. Hadirnya media baru, seperti media sosial selain berperan dalam penyebaran budaya populer, namun juga mendorong terbentuknya ruang online bagi komunitas penggemar, dalam hal ini penggemar dari RIIZE, yaitu BRIIZE yang tergabung sebagai anggota grup WhatsApp "BRIIZE INDONESIA" yang mengalami disonansi sehingga memanfaatkan grup WhatsApp untuk mengatasi perasaan tidak nyaman tersebut dengan saling berkomunikasi tentang kasus Seunghan mengenai apakah mereka akan mendukung atau menolak Seunghan kembali ke RIIZE. Maka dari itu, penelitian bertujuan untuk memahami komunikasi kelompok dalam grup WhatsApp "BRIIZE INDONESIA" terhadap fenomena cancel culture yang menimpa Seunghan RIIZE. Penelitian ini menggunakan metode netnografi dengan teknik pengumpulan data berupa observasi non-partisipan dan wawancara. Hasil penelitian menemukan grup WhatsApp fandom "BRIIZE INDONESIA" sebagai kelompok sosial merupakan sumber utama disonansi kognitif sekaligus sarana utama untuk menghilangkan dan mengurangi disonansi bagi individu, baik karena fenomena cancel culture yang menimpa Seunghan maupun karena perbedaan pendapat yang ada di grup. Dengan begitu, untuk mencapai situasi yang konsonansi, admin dan anggota grup berperan dalam mengatasi perbedaan pendapat dan mengubahnya dengan kesamaan pendapat. Situasi konsonansi tersebut menciptakan harmonisasi komunikasi dan kohesivitas kelompok dalam upaya memperkuat tindakan dan project fandom untuk mendukung Seunghan.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Creators: | Ramadita, Aura (00000058051) |
Contributors: | Primadini, Intan |
Keywords: | Cancel culture, Fandom, Grup WhatsApp, Komunikasi Kelompok, RIIZE Analisis Komunikasi Kelompok..., Aura Ramadita, Universitas Multimedia Nusantara |
Subjects: | 300 Social Sciences |
Divisions: | Faculty of Communication > Strategic Communication |
Date Deposited: | 09 Sep 2025 06:58 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/40212 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |