Indah Asterina, Nadhira (2025) Analisis Strategi Komunikasi Krisis Presiden Prabowo Subianto dalam Fenomena #IndonesiaGelap. Bachelor Thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
![]() |
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (961kB) |
![]() |
PDF
BAB_I.pdf Download (442kB) |
![]() |
PDF
BAB_II.pdf Download (504kB) |
![]() |
PDF
BAB_III.pdf Download (292kB) |
![]() |
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) |
![]() |
PDF
BAB_V.pdf Download (232kB) |
![]() |
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (245kB) |
![]() |
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (605kB) |
Abstract
Dalam seratus hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, muncul berbagai bentuk protes publik yang berpuncak pada gerakan #IndonesiaGelap. Gerakan ini mencerminkan akumulasi ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, seperti pemotongan anggaran sektor vital, kegagalan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), serta minimnya transparansi pengelolaan keuangan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk strategi komunikasi krisis yang digunakan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam merespons Fenomena #IndonesiaGelap, serta mengevaluasi kesesuaiannya dengan teori Situational Crisis Communication Theory (SCCT) dari Coombs. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan Qualitative Content Analysis (QCA), khususnya model structuring QCA dari Kuckartz, yang memungkinkan pengkodean data secara sistematis berdasarkan kategori teori SCCT. Data dikumpulkan dari pernyataan Presiden Prabowo yang dimuat dalam media daring, situs resmi pemerintah, dan kanal video, kemudian dibagi ke dalam unit analisis berupa kutipan atau paragraf yang menunjukkan respons terhadap krisis. Setiap unit dikodekan secara manual menggunakan matriks kasus-kategori yang memetakan jenis strategi SCCT yang digunakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi dominan yang digunakan mencakup denial (attacking the accuser), diminishment (justification), dan bolstering (reminding, ingratiation), namun tidak sesuai dengan rekomendasi SCCT untuk krisis jenis preventable. Strategi yang digunakan menunjukkan inkonsistensi terhadap pendekatan teoritis, serta mengabaikan elemen rebuilding yang esensial dalam merespons krisis reputasional tinggi. Temuan ini menekankan pentingnya pemilihan strategi komunikasi krisis yang lebih adaptif dan berbasis atribusi publik.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Creators: | Indah Asterina, Nadhira (00000065186) |
Contributors: | Suranto, Hanif |
Keywords: | Indonesia Gelap, Strategi Komunikasi Krisis, Prabowo Subianto, Situational Crisis Communication Theory, Analisis Konten Kualitatif |
Subjects: | 300 Social Sciences |
Divisions: | Faculty of Communication > Strategic Communication |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 09:17 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/40586 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |