Widya Davita, Annissa (2024) Media Richness dalam Komunikasi Pemasaran Berbasis Teknologi di Startup Edukasi DQLab. Master Thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
![]() |
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (1MB) |
![]() |
PDF
BAB_I.pdf Download (192kB) |
![]() |
PDF
BAB_II.pdf Download (309kB) |
![]() |
PDF
BAB_III.pdf Download (190kB) |
![]() |
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
PDF
BAB_V.pdf Download (169kB) |
![]() |
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (296kB) |
![]() |
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (844kB) |
![]() |
PDF
LETTER_OF_ACCEPTANCE.pdf Download (92kB) |
Abstract
Digitalisasi memberikan peluang baru untuk inovasi dalam komunikasi bisnis, sekaligus menantang organisasi untuk terus beradaptasi dalam era yang sangat dinamis ini. Dalam konteks startup edukasi DQLab, media richness memainkan peran penting sebagai sarana untuk menyampaikan pesan yang kompleks. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana media richness sebagai media yang dapat menyampaikan pesan kompleks, diidentifikasi melalui kegiatan komunikasi pemasaran berbasis teknologi. Dengan menggabungkan teori Media Richness, serta konsep Komunikasi Pemasaran dan Computer-Mediated Communication (CMC), ditemukan bahwa media sosial menjadi salah satu platform yang paling memenuhi kriteria dari media richness. Meskipun gagasan dari Daft & Lengel (1986) menyatakan bahwa komunikasi paling kaya adalah komunikasi tatap muka, pendekatan ini tetap relevan dan masih diterapkan oleh startup edukasi seperti DQLab, terutama dalam proses pembelajaran, seperti program B2B (business to business) yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung secara kompleks dan mendalam kepada audiens. Namun, dalam konteks komunikasi pemasaran, DQLab menyesuaikan pendekatannya dengan segmentasi utama audiensnya, yaitu generasi Z, yang lebih aktif di media digital. Penelitian menunjukkan bahwa Instagram menjadi salah satu platform yang paling kaya dalam mendukung strategi komunikasi pemasaran DQLab, karena kemampuannya untuk mengintegrasikan kompleksitas dari gaya Bahasa, elemen visual, interaktivitas, dan personalisasi yang sangat cocok dengan karakteristik generasi Z. Oleh karena itu, meskipun komunikasi tatap muka tetap penting dalam program pembelajaran, media sosial, terutama Instagram, diakui sebagai medium komunikasi pemasaran yang paling sesuai bagi DQLab. Di sisi lain, email digunakan sebagai media yang lebih sederhana untuk kebutuhan komunikasi yang bersifat tidak real-time sejalan dengan paparan yang disampaikan Daft & Lengel (1986). Temuan ini diidentifikasi melalui analisis elemen-elemen media richness dan kemudian menghasilkan model komunikasi pemasaran berbasis teknologi untuk startup edukasi.
Item Type: | Thesis (Master Thesis) |
---|---|
Creators: | Widya Davita, Annissa (00000103765) |
Contributors: |
|
Keywords: | Media Richness, Startup Edukasi, Computer Mediated Communication, Komunikasi Pemasaran |
Subjects: | 300 Social Sciences |
Divisions: | Faculty of Communication > Master Communication Studies |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 09:31 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/40646 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |