Febrina Safitri, Farhah (2019) Periksa Fakta dan Kekacauan Informasi pada Pilpres Indonesia 2019: Studi Kasus Praktik Fact-Checking di Media Tirto.id. Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
Abstract
Dunia telah memasuki era ,,banjir informasi, sehingga masyarakat tidak lagi mampu untuk memilah mana informasi yang faktual dan mana hanya rumor atau kabar simpang-siur. Hal ini yang kemudian menjadi penyebab munculnya masa "kekacauan informasi" (information disorder), seperti misinformasi, disinformasi, dan mal-informasi. Penyimpangan informasi ini nyatanya juga berpengaruh terhadap kerja jurnalistik sehingga tak jarang ditemukan pemberitaan-pemberitaan yang mengutip sumber-sumber dari media sosial atau sumber yang tidak memiliki kredibilitas. Terlebih lagi dengan dimulainya masa kontestasi politik tersebesar di Indonesia, yaitu Pilpres 2019. Penyebaran misinformasi dan disinformasi dinilai akan semakin meningkat. Oleh karena itulah, kini mulai dikenal praktik fact-checking (Periksa Fakta). Salah satunya seperti yang dilakukan oleh media siber Indonesia, yaitu Tirto.id. Dalam penelitian ini, peneliti akan menjabarkan bagaimana proses atau alur kerja yang dilakukan oleh para pengecek fakta (fact-checker) selama melakukan proses pengecekan terkadap klaim-klaim politik terkait dengan Pilpres 2019, sebagaimana Tirto.id dikenal sebagai pionir fact-checking di indonesia setelah berhasil lolos dalam verifikasi International Fact Checking Network (IFCN). Penelitian ini mengacu pada Teori Aktor-Jaringan (Actor Network Theory/ANT) yang dikemukakan oleh Bruno Latour. Teori ini memiliki pandangan bahwa dalam sebuah proses atau interaksi akan terbentuk jaringan aktor yang tidak hanya ditempati oleh manusia, tetapi juga ditempati oleh entitas nonmanusia (artifak, teknologi, memori, dan sebagainya). Semua aktor-aktor yang menempati jaringan aktor memiliki kedudukan yang sama dan tidak boleh dilupakan. Melalui teori ini, peneliti menjabarkan dengan jelas siapa saja aktor- aktor yang terlibat dalam proses Periksa Fakta yang dilakukan oleh media Tirto.id. Dengan melakukan wawancara yang mendalam, observasi, dan mengeanalisis rekaman arsip/dokumentasi, peneliti menemukan bahwa selama proses periksa fakta di Tirto.id berlangsung, seluruh aktan yang terlibat memiliki peran dan kontribusinya masing-masing. Oleh karena itu, apabila salah satu aktor yang diperlukan tidak tersedia atau hilang, maka jaringan aktor yang terbentuk dapat mengalami perubahan. Proses yang terjadi pun dapat terhambat atau berhenti sama sekali. Namun, jaringan aktor pada proses periksa fakta Tirto.id ini dapat mencapai fase "kotak hitam (black box)" karena para aktan akan selalu dapat menemukan dan mengendalikan aktan lain untuk mentranslasikan input- input yang ditemukannya.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Keywords: | fact-checking, fact-checker, information disorder, actor-network theory, Periksa Fakta, Tirto.id, Pilpres 2019 |
Subjects: | 300 Social Sciences > 300 Social sciences, sociology and anthropology > 302 Social interaction, Interpersonal interaction > 302.2 Communication |
Divisions: | Faculty of Communication > Digital Journalism |
SWORD Depositor: | Administrator UMN Library |
Depositing User: | Administrator UMN Library |
Date Deposited: | 04 Dec 2019 01:42 |
Last Modified: | 18 Apr 2023 08:34 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/11232 |
Actions (login required)
View Item |