Rantetampang, Ariela (2023) Peranan Social Media pada Komisi Nasional Perlindungan Anak. Internship Report, Universitas Multimedia Nusantara.
|
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (329kB) | Preview |
|
|
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_I.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_II.pdf Download (298kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_III.pdf Download (348kB) | Preview |
|
|
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (122kB) |
||
|
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Kasus kekerasan pada anak yang ada di Indonesia semakin memperihatikan, kasus kekerasan pada anak terdiri dari kekerasan seksual, kekerasan psikis, dan kekerasan fisik. Dari ketiga kategori tersebut, kekerasan seksual merupakan kasus dengan jumlah tertinggi dan semua yang terjadi pada anak-anak sebagian besar terdapat di rumah tangga. Kasus kekerasan pada anak terbilang lebih tinggi dibandingkan dengan kasus kekerasan di lingkungan orang dewasa. Adapun tujuan magang untuk mengetahui alur kerja social media di Komnas Anak, meningkatkan kompetensi dalam melakukan pengolaan social media yang lebih efektif, dan mengimplementasikan pengetahuan mengenai social media pada Komnas Anak. Tempat kerja magang adalah sebuah Lembaga Independent Perlindungan Anak. Dalam aktivitas magang posisi yang dipilih dalam aktivitas magang adalah Social Media yang ada dalam Divisi Pusat dan Informasi dan Media. Membuat perencanaan pembuatan konten, mulai dari pemilihan tema konten hingga evaluasi konten dan mengelola semua aktivitas social media Komnas Anak. Konsep yang digunakan dalam laporan magang ini adalah konsep Social Media Marketing menurut Tuten & Salomon (2017) dan pemasaran konten menurut (Karr, 2016). Kendala utama dalam kerja magang adalah kurangnya penerapan search engine optimization (seo) dan penggunaan tools profesional akun Instagram untuk melihat performer konten untuk menjangkau audince yang lebih luas. Setelah dilakukan aktivitas magang selama enam puluh enam hari, didapatkan kesimpulan yaitu terdapat perbedaan antara proses pembuatan konten social media yang diterapkan oleh Komnas Anak dengan proses pembuatan yang diajarkan pada mata kuliah Social Media & Mobile Marketing Strategy.
Actions (login required)
![]() |
View Item |
