Representasi Makna Kematian dalam Drama Korea "the Death's Game"

Tanuwijaya, Vanessa (2024) Representasi Makna Kematian dalam Drama Korea "the Death's Game". Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara.

[img] PDF
HALAMAN_AWAL.pdf

Download (948kB)
[img] PDF
BAB_I.pdf

Download (942kB)
[img] PDF
BAB_II.pdf

Download (796kB)
[img] PDF
BAB_III.pdf

Download (571kB)
[img] PDF
BAB_IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] PDF
BAB_V.pdf

Download (564kB)
[img] PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (576kB)
[img] PDF
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (614kB)

Abstract

Kematian sudah menjadi masalah eksistensial sejak dulu, karakter seseorang terbentuk melalui proses dirinya "menolak" kematian (The Denial of Death, Becker, 1973) Kematian sebagai suatu hal yang "diluar" dari kehidupan, sangat jarang diungkit di masyarakat karena adanya bias yang menganggap topik tersebut tabu. Apalagi kematian akibat bunuh diri. Salah satu media yang sering mengungkit kematian adalah seri drama. "The Death's Game" membahas Yee-Jae yang merasa gagal dalam hidup memutuskan untuk bunuh diri sebagai solusi dari segala masalahnya. Hal ini membuat sang Kematian murka dan memberikan Yee-Jae hukuman untuk melewati 12 kali kematian di tubuh yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi makna kematian dalam drama Korea The Death's Game. Teori dan konsep utama yang digunakan adalah Teori Semiotika dengan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi makna kematian dalam drama ini ditampilkan melalui 12 kematian, yang di dalamnya mengupas makna kematian dan juga kehidupan. Paradoks kematian bisa jadi sangat sederhana, tapi juga bisa sangat amat runit dan kompleks. Itulah indahnya makna kematian. Dalam menghadapi kematian, wajar bagi manusia untuk melewati tahap menolak, marah, tawar menawar, sedih, dan pasrah. Kuncinya adalah penerimaan, bahwa kematian sudah menjadi siklus alamiah kehidupan manusia detik itu juga manusia dilahirkan. Kesimpulannya adalah, kematian bunuh diri bukan cara untuk mengakhiri hidup yang berwarna. Hidup menjadi suram karena kita tidak tahu bahwa hidup itu warna warni, dan akan datang waktunya saat hidup berawarna terang.

Item Type: Thesis (Bachelor Thesis)
Keywords: Semiotika, Makna, Kematian
Subjects: 300 Social Sciences > 300 Social sciences, sociology and anthropology > 302 Social interaction, Interpersonal interaction > 302.2 Communication
Divisions: Faculty of Communication > Strategic Communication
SWORD Depositor: Administrator UMN Library
Depositing User: Administrator UMN Library
Date Deposited: 10 Nov 2024 11:01
Last Modified: 10 Nov 2024 11:01
URI: https://kc.umn.ac.id/id/eprint/34055

Actions (login required)

View Item View Item