Fazira, Naswaa (2025) Pemaknaan Pengungkapan Diri Perempuan kepada Keluarga dalam Melakukan Kohabitasi. Bachelor Thesis, Universitas Multimedia Nusantara.
![]() |
PDF
HALAMAN_AWAL.pdf Download (1MB) |
![]() |
PDF
BAB_I.pdf Download (903kB) |
![]() |
PDF
BAB_II.pdf Download (736kB) |
![]() |
PDF
BAB_III.pdf Download (403kB) |
![]() |
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (729kB) |
![]() |
PDF
BAB_V.pdf Download (351kB) |
![]() |
PDF
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (351kB) |
![]() |
PDF
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
![]() |
Archive (ZIP)
CREATION_FILE.zip Download (7MB) |
Abstract
Globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam budaya, termasuk pola hubungan romantis dan pernikahan. Salah satu fenomena yang muncul adalah kohabitasi atau kumpul kebo, yaitu hidup bersama tanpa ikatan pernikahan yang sah. Di Indonesia, kohabitasi bertentangan dengan nilai-nilai budaya kolektivis, agama, dan hukum yang berlaku, sehingga individu yang menjalani kohabitasi terdapat kemungkinan menghadapi tekanan sosial dan emosional yang lebih besar, terutama dalam pengungkapan diri kepada keluarga. Dari dampak kohabitasi, perempuan cenderung mendapatkan lebih banyak dampak negatif. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana perempuan memaknai proses pengungkapan diri terkait keputusan kohabitasi kepada keluarganya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, melibatkan tiga partisipan perempuan yang melakukan kohabitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan diri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebutuhan akan kejujuran, tekanan batin, dan hubungan emosional dengan keluarga. Namun, pengungkapan ini tidak dilakukan secara langsung, melainkan bertahap serta melalui strategi komunikasi seperti penghilangan dan substitusi pesan, yang mencerminkan bentuk gangguan komunikasi. Dinamika hubungan keluarga, seperti kedekatan emosional dan pola komunikasi yang telah terbentuk sejak kecil, memengaruhi bagaimana dan sejauh mana partisipan mengungkapkan diri. Temuan ini menunjukkan bahwa pengungkapan diri dalam konteks kohabitasi bukan sekadar proses menyampaikan informasi, tetapi merupakan strategi untuk menjaga relasi dengan keluarga dan pengutan identitas diri. Penelitian ini berkontribusi pada kajian pengungkapan diri khususnya dalam memahami praktik komunikasi fenomena yang terjadi di tengah budaya kolektivis di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Bachelor Thesis) |
---|---|
Creators: | Fazira, Naswaa (00000063667) |
Contributors: | Nuranindya, Dian (0314128502) |
Keywords: | Budaya Kolektivis, Kohabitasi, Kumpul Kebo, Keluarga, Pengungkapan diri. |
Subjects: | 300 Social Sciences |
Divisions: | Faculty of Communication > Strategic Communication |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 06:55 |
URI: | https://kc.umn.ac.id/id/eprint/40525 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |